Ekosistem Maritim HUMI: Jasa Kepelabuhan

PT Humpuss Maritim Internasional – Port Services

PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) berperan penting dalam menopang kegiatan bisnis yang dijalankan PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) pada klaster layanan kemaritiman terintegrasi atau integrated maritime services. Di antara layanan kemaritiman itu, terdapat segmen jasa kepelabuhan yang dijalankan oleh anak usaha HUMI yakni PT Humpuss Transportasi Curah (HTC) yang berdiri tahun 2004.

HTC menjalankan layanan jasa angkutan kargo kering berkapasitas besar atau dry bulk menggunakan kapal tongkang. Layanan transportasi pada batu bara menjadi salah satu lini bisnis utama yang dijalankan oleh HTC pada saat itu. Namun sejak tahun 2009, layanan tersebut menghilang dari deretan jasa HTC seiring dengan adanya aturan pemerintah soal pembatasan penggunaan batu bara yang berdampak pada anjloknya permintaan.

Salah satu layanan jasa kepelabuhan yang saat ini menjadi lini bisnis utama HTC adalah kapal tunda atau tug boat. Kapal tunda memiliki tugas untuk memandu kapal-kapal lain yang hendak berlabuh ataupun meninggalkan pelabuhan.

https://www.instagram.com/p/CfGKQb_p_ZG/

Sebagai ekosistem kemaritiman terintegrasi, sumber daya manusia (SDM) yang terdapat pada layanan jasa kepelabuhan HUMI didukung oleh anak usaha lain yang bergerak pada segmen pengelolaan SDM kemaritiman yaitu PT MCS Internasional (MCSI). MCSI mengelola SDM maritim yang dibutuhkan seperti kru dan awak kapal. SDM kemaritiman tersebut diberikan pelatihan kepelautan yang disertifikasi oleh PT ETS Internasional (ETSI), anak usaha HUMI yang fokus bergerak pada segmen pengembangan SDM di sektor maritim.

MCSI dan ETSI bekerjasama dengan Universitas Trilogi untuk menyediakan pusat pelatihan dan kepelautan yang andal dengan mendirikan HTMTC (Humpuss Trilogi Maritime Training Center).

“Setelah dilatih dan disertifikasi sesuai dengan peruntukannya, kru kapal tersebut didistribusikan kepada pemilik kapal yang akan berlayar sesuai dengan bidang usahanya,” kata Direktur MCSI Johan Novitrian.

Lebih lanjut, Johan menerangkan bahwa kru ataupun awak kapal yang lahir melalui ETSI tidak hanya ditugaskan untuk berlayar di perusahaan Grup Humpuss saja, melainkan turut disebar ke perusahaan pelayaran bergengsi lainnya yang ada di seluruh dunia.

Hingga tahun 2021, HTC tercatat memiliki total sebanyak 16 armada yang aktif beroperasi. Armada tersebut terdiri dari 4 kapal tunda, 4 tongkang dan 8 unit kapal tunda lain yang kini dialihfungsikan menjadi armada tug assist. Pada tahun yang sama, segmen usaha pada jasa kepelabuhan berkontribusi sebesar US$1,87 juta terhadap pendapatan perseroan.