Indonesia dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia. Itu tercermin dari kondisi geografis yang mayoritas atau 62% terdiri dari perairan. Tak heran jika Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut lebih beragam dibandingkan dengan negara lain.
Keanekaragaman hayati laut serta beragam topografi dasar laut yang indah dimiliki Indonesia tentunya berbanding lurus dengan sumber daya alam maritim yang menyimpan potensi nilai keekonomian besar yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto, kekayaan ragam dunia maritim yang dimiliki Indonesia berpotensi mendatangkan potensi keekonomian hingga US$1,5 triliun per tahun.
Meski begitu, Yugi berpendapat bahwa potensi nilai keekonomian yang fantastis itu masih minim dimanfaatkan oleh seluruh pelaku usaha di sektor maritim. “Namun, potensi ekonomi maritim hingga saat ini baru dimanfaatkan sekitar 25 persen,” terang Yugi dalam webinar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bertema “Revitalisasi Kebijakan Ekonomi Maritim dalam Mendukung Kualitas Pemulihan Ekonomi”. Sumber
Yudi menjelaskan lebih lanjut mengenai ekonomi maritim yang dimaksudnya tersebut. Menurut dia, ekonomi maritim adalah segala aktivitas yang mampu mendatangkan nilai keekonomian yang berlangsung di wilayah pesisir dan lautan Indonesia.
Sementara itu, Dewan Pembina Asosiasi Pemerintah Kepulauan dan Pasir Indonesia (Aspeksindo) Zainal A Paliwang menyebut potensi yang dihasilkan melalui ekonomi maritim meliputi 11 sektor. “Sektor ekonomi kelautan itu menyertai sebanyak 127 juta masyarakat Indonesia di pesisir,” tutur Zainal yang juga merupakan Gubernur Kalimantan Utara itu.
Sebanyak 11 sektor itu meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan, pertambangan dan energi, pariwisata bahari, kehutanan, perhubungan laut, sumber daya pulau-pulau kecil, industri jasa maritim, dan sumber daya alam non-konvensional.
PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI), anak usaha Grup Humpuss Intermoda yang menjalankan bisnis distribusi dan infrastruktur energi dan ekosistem kepelabuhan pun berperan penting terhadap salah satu sektor ekonomi maritim tersebut yakni pertambangan dan energi.
Pentingnya peran HUMI dalam menopang sektor pertambangan dan energi pada ekonomi maritim misalnya dicerminkan dengan terlibatnya Perseroan melalui PT GTS Internasional Tbk (GTSI) dalam melakukan layanan pengangkutan komoditas energi berupa gas alam cair ke sejumlah pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) di Indonesia.
Tidak hanya itu, melalui anak usahanya PT PCS Internasional, HUMI juga menghadirkan jasa pengangkutan minyak dan petrokimia melalui sederet armada kapal tanker yang dimilikinya guna memastikan terpenuhinya kebutuhan energi Tanah Air.
